Showing posts with label horison seminyak. Show all posts
Showing posts with label horison seminyak. Show all posts

Tuesday, March 15, 2016

Omed-Omedan, Tradisi Warga Sesetan Denpasar Setelah Nyepi

Omed-omedan | Photo by indonesianparadise.net
Omed-omedan adalah salah satu upacara yang diadakan oleh pemuda pemudi Banjar Kaja, Sesetan, Denpasar yang diadakan setiap tahun. Omed-omedan diadakan sehari setelah Hari Raya Nyepi, yaitu pada hari Ngembak Geni untuk menyambut Tahun Baru Saka. 

Omed-omedan berasal dari bahasa Bali yang artinya tarik-tarikan. Menurut salah seorang penglingsir dari Desa Sesetan, I Gusti Ngurah Oka Putra, omed-omedan diperkirakan telah ada sejak abad ke-17 dan terus berlangsung hingga saat ini.

Sebelum ritual dimulai, seluruh peserta mengikuti upacara persembahyangan bersama di Pura Banjar. Melalui persembahyangan bersama ini, para peserta memohon kebersihan hati dan kelancaran dalam pelaksanaan ritual omed-omedan. Setelah ritual sembahyang, ditampilkan pertunjukan tari barong bangkung (barong babi) yang dimaksudkan untuk mengingat kembali peristiwa beradunya sepasang babi hutan di desa ini.
Sekali waktu di masa lalu, tradisi ini pernah ditiadakan. Tetapi, tiba-tiba di tengah desa muncul dua ekor babi hutan yang saling bertarung. Masyarakat Desa Sesetan menganggap hal tersebut sebagai pertanda buruk. Melihat pertanda ini, sesepuh desa pun segera memanggil kembali para muda-mudi untuk berkumpul dan menyelenggarakan omed-omedan seperti biasa. Setelah kejadian itu, tradisi ini terus diadakan secara rutin sebagai upaya agar desa terhindar dari malapetaka.

Dalam tradisi ini, para muda-mudi setempat dikelompokkan menjadi dua grup, yaitu grup pria (teruna) dan grup wanita (teruni). Kedua kelompok ini berbaris berhadap-hadapan dengan dipandu oleh para polisi adat (pecalang). Kemudian, secara bergantian dipilih seorang dari masing-masing kelompok untuk diangkat dan diarak pada posisi paling depan barisan. Kedua kelompok ini kemudian saling beradu dan kedua muda-mudi yang diposisikan paling depan harus saling berpelukan satu sama lain. Saat keduanya saling berpelukan, masing-masing kelompok akan menarik kedua rekannya tersebut hingga terlepas satu sama lain. Jika kedua muda-mudi ini tidak juga dapat dilepaskan, panitia akan menyiram mereka dengan air hingga basah kuyup.

Omed-omedan melibatkan sekaa teruna teruni atau pemuda-pemudi yang berumur 17 hingga 30 tahun dan belum menikah.  Peserta upacara ini terdiri dari 40 pria dan 60 wanita. Sisa peserta akan dicadangkan untuk tahap berikutnya.  

Di masa lalu, masyarakat Sesetan hanya memandang tradisi omed-omedan sebagai bagian dari wujud masima krama atau dharma shanti (menjalin silaturahmi) antar sesama warga. Seiring perjalanan waktu, tradisi ini ternyata menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Menyadari hal ini, masyarakat setempat kemudian mengemas tradisi omed-omedan sebagai sebuah festival warisan budaya tahunan dengan tajuk Omed-omedan Cultural Heritage Festival yang juga dimeriahkan dengan bazzar dan panggung pertunjukan. Dari tahun ke tahun, pengunjung festival ini terus meningkat, terlebih lagi dari kalangan penggemar fotografi yang saling berkompetisi untuk mengabadikan momentum langka tersebut sebagai objek eksplorasi mereka.

Dari berbagai sumber

Friday, March 4, 2016

Upacara Melasti

Upacara Melasti di pantai (www.baliaround.com)


Nyepi tahun 2016 ini jatuh pada tanggal 9 Maret 2016. Ada beberapa rangkaian upacara yang dilaksanakan umat Hindu di Bali untuk menyambut hari raya yang merupakan Tahun Baru Saka salah satunya adalah upacara Melasti.

Melasti adalah upacara pensucian diri untuk menyambut hari raya Nyepi oleh seluruh umat Hindu di Bali yang digelar untuk menghanyutkan kotoran alam menggunakan air kehidupan. Upacara Melasti dilaksanakan di pinggir pantai dengan tujuan mensucikan diri dari segala perbuatan buruk pada masa lalu dan membuangnya ke laut. Dalam kepercayaan Hindu, sumber air seperti danau dan laut dianggap sebagai air kehidupan (tirta amerta). 

Selain melakukan persembahyangan, upacara Melasti juga menjadi sebuah momen pembersihan dan penyucian benda sakral milik pura (pralingga atau pratima Ida Bhatara dan segala perlengkapannya). Benda-benda tersebut diarak dan diusung mengelilingi desa. Hal ini dimaksudkan untuk menyucikan desa. Dalam upacara ini, masyarakat dibentuk berkelompok ke sumber-sumber air seperti danau dan laut. Satu kelompok berasal dari wilayah atau desa yang sama dan biasanya mengenakan baju putih. Para pemangku atau pemimpin upacara berkeliling dan memercikkan air suci kepada seluruh warga yang datang serta perangkat-perangkat peribadatan dan menebarkan asap dupa sebagai wujud pensucian. 

Pelaksaaan upacara Melasti dilengkapi dengan berbagai sesajian sebagai simbol Trimurti (3 dewa) dalam Agama Hindu yaitu Wisnu, Siwa, dan Brahma, serta Jumpana, singgasana Dewa Brahma. 

Untuk menyambut Hari Raya Nyepi, pelaksanaan upacara Melasti ini di bagi berdasarkan wilayah, di Ibukota provinsi dilakukan Upacara Tawur. Di tingkat kabupaten dilakukan upacara Panca Kelud. Di tingkat kecamatan dilakukan upacara Panca Sanak. Di tingkat desa dilakukan upacara Panca Sata. Dan di tingkat banjar dilakukan upacara Ekasata. Sedangkan di masing-masing rumah tangga, upacara dilakukan di natar merajan (sanggah). Upacara ini dilaksanakan agar umat Hindu diberi kekuatan dalam melaksanakan Hari Raya Nyepi.


Thursday, January 7, 2016

Mengatasi Insomnia Secara Alami


Insomnia adalah gejala kelainan dalam tidur berupa kesulitan berulang untuk tidur atau mempertahankan tidur walaupun ada kesempatan untuk itu. Gejala tersebut biasanya diikuti dengan gangguan fungsional saat bangun. 

Rata-rata, orang yang mengalami insomnia akan merasa lemas atau tidak bertenaga saat bangun tidur.

Berikut adalah beberapa cara alami yang bisa Horisoners coba untuk mengatasi insomnia :

1. Rileks Sebelum Tidur
Sekitar 1 jam sebelum tidur, cobalah untuk merilekskan badan dan pikiran. Hindari hal-hal yang membuat ada stress atau berpikir terlalu berat. Mendengarkan musik, membaca buku, atau mandi air hangat sebelum tidur dapat membantu Horisoners untuk rileks.

2. Jangan Melihat Jam
Terlalu sering melihat jam akan membuat Horisoners merasa cemas dan khawatir. Letakkan jam di tempat yang sulit dijangkau agar Horisoners tidak tergoda untuk terus melihatnya.

3. Jangan Mengkonsumsi Kafein Setelah Jam 2 Siang
Minuman yang mengandung kafein antara lain teh, kopi, minuman bersoda, dan minuman berenergi. Efek kafein memerlukan waktu beberapa jam untuk bisa hilang dari tubuh. Mengkonsumsi kafein di sore hari akan membuat Horisoners tetap terjaga di malam hari

4. Mengkonsumsi Makanan yang Bisa Mengurangi Insomnia
Ada beberapa makanan yang bisa membantu mengurangi insomnia, antara lain:
- Anggur
Anggur mengandung melatonin, yaitu hormon yang bisa membantu mengatur jam biologis tidur manusia. Dengan mengkonsumsi anggur, diharapkan Horisoners bisa memiliki jam tidur yang normal

- Buah Kiwi
Buah kiwi adalah salah satu jenis buah yang mengandung antioksidan tinggi. Salah satu pemicu insomnia adalah meningkatnya stres oksidatif, maka mengkonsumsi buah ini mungkin bisa membantu Horisoners.
Selain kaya akan zat antioksidan, buah kiwi juga mengandung asam folat yang tinggi. Salah satu kemampuan asam folat adalah membantu tubuh memperlancar aliran darah, sehingga dengan demikian insomnia pun bisa teratasi. Peredaran darah yang tidak lancar adalah salah satu penyebab kesulitan tidur yang jarang disadari oleh kebanyakan orang.

- Pisang
Mengkonsumsi pisang dapat meningkatkan kadar serotonin dan melatonin dalam tubuh. Selain itu, buah yang lembut dan manis ini juga bisa menjadi relaksan otot alami, yang bisa membantu tubuh Horisoner merasa lebih rileks sehingga akan lebih mudah untuk tertidur.

- Mengonsumsi Gandum
Gandum kaya akan protein, yang juga dapat membantu insomnia. Gandum juga memiliki mineral kalsium dan magnesium yang dapat menenangkan saraf.
Diyakini bahwa makan gandum dapat menyebabkan relaksasi dan mempercepat tidur.

Selain beberapa tips di atas, tidur dengan waktu yang sama setiap harinya akan membuat Horisoners terhindar dari risiko insomnia karena tubuh sudah terbiasa dengan jadwal tidur Horisoners.

Selamat mencoba ya, Horisoners!

Friday, July 3, 2015

Apakah Anda menikmati hidup saat ini?




Alkisah ada dua orang anak laki-laki, Bob dan Bib, yang sedang melewati lembah permen lolipop.

Di tengah lembah itu terdapat jalan setapak yang beraspal. Di jalan itulah Bob dan Bib berjalan kaki bersama.

Uniknya, dikiri-kanan jalan lembah itu terdapat banyak permen lollipop yang berwarni-warni dengan aneka rasa.

Permen-permen yang terlihat seperti berbaris itu seakan menunggu tangan-tangan kecil Bob dan Bib untuk mengambil dan menikmati kelezatan mereka.

Bob sangat kegirangan melihat banyaknya permen lolipop yang bisa diambil. Maka ia pun sibuk mengumpulkan permen-permen tersebut.

Ia mempercepat jalannya supaya bisa mengambil permen lolipop lainnya. Yang terlihat sangat banyak didepannya.




Bob mengumpulkan sangat banyak permen lolipop yang ia simpan di dalam tas karungnya.

Ia sibuk mengumpulkan permen-permen tersebut tapi sepertinya permen-permen tersebut tidak pernah habis, maka ia memacu langkahnya supaya bisa mengambil semua permen yang dilihatnya.

Tanpa terasa Bob sampai di ujung jalan lembah permen lolipop.

Dia melihat gerbang bertuliskan "Selamat Jalan".

Itulah batas akhir lembah permen lolipop.

Di ujung jalan, Bob bertemu seorang lelaki penduduk sekitar.

Lelaki itu bertanya kepada Bob, "Bagaimana perjalanan kamu di lembah permen lolipop?

Apakah permen-permennya lezat? Apakah kamu mencoba yang rasa jeruk?

Itu rasa yang paling disenangi. Atau kamu lebih menyukai rasa mangga? Itu juga sangat lezat."

Bob terdiam mendengar pertanyaan lelaki tadi.

Ia merasa sangat lelah dan kehilangan tenaga.

Ia telah berjalan sangat cepat dan membawa begitu banyak permen lolipop yang terasa berat di dalam tas karungnya.

Tapi ada satu hal yang membuatnya merasa terkejut dan ia pun menjawab pertanyaan lelaki itu, "Saya lupa makan permennya!"

Tak berapa lama kemudian, Bib sampai di ujung jalan lembah permen lolipop.

"Hai, Bob! Kamu berjalan cepat sekali. Saya memanggil-manggil kamu tapi kamu sudah sangat jauh di depan saya."

"Kenapa kamu memanggil saya?" tanya Bob.

"Saya ingin mengajak kamu duduk dan makan permen anggur bersama. Rasanya lezat sekali.

Juga saya menikmati pemandangan lembah, indah sekali!" Bib bercerita panjang lebar kepada Bob.

"Lalu tadi ada seorang kakek tua yang sangat kelelahan.

Saya temani dia berjalan. Saya beri dia beberapa permen yang ada ditas saya.

Kami makan bersama dan dia banyak menceritakan hal-hal yang lucu.

Kami tertawa bersama." Bib menambahkan.

Mendengar cerita Bib, Bob menyadari betapa banyak hal yang telah ia lewatkan dari lembah permen lolipop yang sangat indah.

Ia terlalu sibuk mengumpulkan permen-permen itu.

Tapi pun ia sampai lupa memakannya dan tidak punya waktu untuk menikmati kelezatannya karena ia begitu sibuk memasukkan semua permen itu ke dalam tas karungnya.

Di akhir perjalanannya di lembah permen lolipop, Bob menyadari suatu hal dan ia bergumam kepada dirinya sendiri,

"Perjalanan ini bukan tentang berapa banyak permen yang telah saya kumpulkan" 
Tapi tentang bagaimana saya menikmatinya dengan berbagi dan berbahagia."

Ia pun berkata dalam hati, "Waktu tidak bisa diputar kembali."

Perjalanan di lembah lolipop sudah berlalu dan Bob pun harus melanjutkan kembali perjalanannya.

Dalam kehidupan kita, banyak hal yang ternyata kita lewati begitu saja.

Kita lupa untuk berhenti sejenak dan menikmati kebahagiaan hidup.

Kita menjadi Bob di lembah permen lolipop yang sibuk mengumpulkan permen tapi lupa untuk menikmatinya dan menjadi bahagia.

Pernahkan Anda bertanya kapan waktunya untuk merasakan bahagia?

Jika saya tanyakan pertanyaan tersebut kepada beberapa teman saya, biasanya mereka menjawab, "Saya akan bahagia nanti...

nanti pada waktu saya sudah menikah...
nanti pada waktu saya memiliki rumah sendiri...
nanti pada saat suami saya lebih mencintai saya...
nanti pada saat saya telah meraih semua impian saya...
nanti pada saat penghasilan sudah sangat besar... "

Pemikiran 'nanti' itu membuat kita bekerja sangat keras di saat sekarang'.

Semuanya itu supaya kita bisa mencapai apa yang kita konsepkan tentang masa 'nanti' bahagia.

Terkadang jika saya renungkan hal tersebut, ternyata kita telah mengorbankan begitu banyak hal dalam hidup ini untuk masa 'nanti' bahagia.

Ritme kehidupan kita menjadi sangat cepat tapi rasanya tidak pernah sampai di masa 'nanti' bahagia itu.

Ritme hidup yang sangat cepat... target-target tinggi yang harus kita capai, yang anehnya kita sendirilah yang membuat semua target itu... tetap semuanya itu tidak pernah terasa memuaskan dan membahagiakan. Uniknya, pada saat kita memelankan ritme kehidupan kita;

pada saat kita duduk menikmati keindahan pohon bonsai di beranda depan,
pada saat kita mendengarkan cerita lucu anak-anak kita,
pada saat makan malam bersama keluarga,
pada saat kita duduk bermeditasi atau pada saat membagikan beras dalam acara bakti sosial tanggap banjir;

terasa hidup menjadi lebih indah.

Jika saja kita mau memelankan ritme hidup kita dengan penuh kesadaran;

memelankan ritme makan kita,
memelankan ritme jalan kita dan menyadari setiap gerak tubuh kita ...

...berhenti sejenak dan memperhatikan tawa indah anak-anak bahkan menyadari setiap hembusan nafas maka kita akan menyadari begitu banyak detil kehidupan yang begitu indah dan bisa disyukuri.

Kita akan merasakan ritme yang berbeda dari kehidupan yang ternyata jauh lebih damai dan tenang.

Dan pada akhirnya akan membawa kita menjadi lebih bahagia dan bersyukur seperti Bib yang melewati perjalanannya di lembah permen lolipop.